Harus diakui, bagi kebanyakan orang cukup sulit untuk memulai Tass. Ini sangat bisa dimengerti.
Karena secara umum erlaku di masyarakat satu penilaian, bahwa air seni adalah kotor, bau,
menjijikkan, kuman, racun dan sebagainya. Padahal kalau kita teliti dengan benar, penilaian
tersebut sangat tidak beralasan. Bahkan dari beberapa penelitian menyebutkan, bahwa air seni
adalah 100% steril. Japanese Medical association menyatakan bahwa urine sama steril dan
bersihnya dengan serum dan darahnya sendiri. Bahkan Prof. Yang Liansheng dari Institut
Pengobatan Tradisional Cina mengatakan, dari segi ilmiah, setelah disaring oleh ginjal, maka
urine berfungsi seperti serum darah, sehingga urine selalu bebas dari bakteri. Dengan demikian
urine lebih bersih dari darah itu sendiri.
Kebersihan dan kesterilan urine memang tidak diragukan lagi. Walau demikian biarpun kebanyakan sudah percaya hal itu, keengganan untuk melakukan Tass masih saja menghalanginya. Faktor psikologis, bahwa urine adalah cairan yang menjijikkan masih sangat kuat.
Dari pengakuan pelaku Tass, sebagian dari mereka (jumlah cukup besar) melakukan karena sudah terpaksa. Banyak pengobatan yang telah dijalani, tetapi hasilnya sangat mengecewakan. Bahkan beberapa karena telah divonis oleh dokter, bahwa hidupnya hanya tinggal beberapa waktu saja. Sebagian lain biasanya karena penyakit-penyakit yang tergolong gawat, seperti sakit jantung, hepatitis kronis, diabetes mellitus yang sudah parah, kanker dan sebagainya. Selain itu kebanyakan dari mereka berpendidikan cukup. Dari kenyataan ini menunjukkan bahwa seseorang melakukan Tass bila mereka telah berhasil menembus halangan psikologis dan mulai berpikir rasional. Untuk itulah, guna memudahkan kita melakukan Tass, kita harus berpikir lebih rasional dan mulai berkenalan lagi dengan air seni kita sendiri.
Berkenalanlah dengan Air Seni Anda Sendiri.
Kedengarannya memang kurang biasa, dan bahkan agak janggal. Tapi begitulah adanya. Mayoritas dari kita sudah tidak kenal lagi dengan air seni kita sendiri. Saat kita buang air kecil hanya sekali-sekali saja kita melihat air saeni kita. Dari jarak 1.5 m kita bisa perhatikan “Ah air seni kita agak kuning”. Atau “Kali ini lebih bening dan bersih” … dsb. Tapi coba tanyakan pada diri kita masing-masing, kapan kita memberi penilaian terhadap air seni kita seperti diatas. Banyak dari kita menjawab “sangat jarang”. Biasa kita hanya mencium aromanya. Apabila air seni mengenai kaki misalnya, kita cepat-cepat membasuhnya. Sangat enggan untuk memegangnya. Sehingga secara umum kita sudah tidak terlalu mengenali lagi air seni kita, yang sebenarnya begitu berharga. Siapa tak kenal, maka tak sayang. Dan “Witing trisno jalaran soko kulino”.
Untuk itu Anda bisa mengambil langkah demikian:
- Saat Anda buang air kecil, cobalah untuk memegang sedikit saja. Basahi jari-jari Anda. Tahanlah untuk beberapa saat (0.5 s/d 1 menit). Kalau perlu ciumlah sedikit air seni Anda. Mungkin Anda tidak menduga, bahwa ternyata air seni Anda tidak sejijik seperti penilaian Anda sampai saat ini. Kemudian basuhlah jari atau telapak tangan Anda yang terkena air seni tadi. Perbuatlah hal ini terus menerus dalam satu atau dua hari setiap Anda buang air kecil.
- Setelah hari ketiga cobalah lebih banyak membasahinya. Atau dengan kata lain Anda kencing di tangan Anda agak seenaknya hingga seluruh telapak tangan menjadi basah. Tadahkan telapak tangan Anda sehingga air seni tertampung di telapak tangan. Tahan dan lihatlah air seni Anda sendiri dengan seksama. Setelah Anda membuangnya cobalah mengoleskan sisa air seni yang ada di jemari ke anggota tubuh yang lain (misalnya kaki). Basuhlah tangan Anda sebersih mungkin, tetapi olesan dikaki tersebut biarkan saja mengering. Lakukanlah hal ini sehari sekali selama kira-kira 3 hari dengan catatan semakin hari semakin berani.
- Seperti hari sebelumnya, tetapi cobalah Anda sedikit menjilat air seni Anda sendiri dan cepat berkumur. Perbuatlah hal demikian setiap Anda buang air kecil untuk waktu satu sampai dua hari. Dan jangan lupa,.. semakin hari semakin berani. Buatlah improfisasi sendiri.
- Ambilah gelas kecil dan isi dengan air seni Anda sedikit saja (ca: 1/10 gelas) dan cobalah minum dengan cepat setelah itu cepat berkumur dengan air bersih. Kalau mungkin bisa untuk lebih memudahkan tutup hidung Anda saat meminumnya. Dalam waktu sekitar 1 munggu Anda telah kenal kembali dengan air seni Anda. Barilah Anda yakin bahwa air seni Anda tidak menjijikkan seperti yang Anda kira dahulu.
Saran: Untuk mencoba janganlah Anda memaksakan diri dan langsung minum air seni misalnya satu gelas. Kemungkinan Anda bisa langsung muntah. Muntah ini bukanlah karena air seni itu sendiri, tetapi lebih banyak karena masalah psikologis. Karena Anda masih terbayang dengan gambaran-gambaran sebelumnya, padahal Anda belum kenal air seni Anda sendiri secara dekat. Sebagai perumpamaan, Anda bisa muntah saat makan mie instant rebus, hanya lantaran didepan Anda ada satu mangkok cacing yang bergerak-gerak. Bila Anda memaksakan diri dan akhirnya sampai muntah, akan lebih sulit lagi bagi Anda untuk mencoba kedua kalinya.
- Natur Indonesia -
| Menyembuhkan Kanker, Tumor, Kista dan Sel-sel Ganas Lainnya | |
 | Keladi Tikus : memperbaiki sistem pertahanan tubuh sehingga sistem pertahanan mampu menghancurkan sel-sel kanker, menghambat pertumbuhan sel kanker termasuk melawan duplikasi sel ganas, mereduksi radikal bebas penyebab kanker, dan menghambat akibat buruk dari kemoterapi (rambut rontok, mual dsb). Saran: Konsumsi – Minum Keladi Tikus Segar (Jus Keladi Tikus) telah terbukti lebih efektif dibandingkan dengan semua produk hasil olahannya (extrak maupun plus). Untuk itu usahakan Anda membuat Jus Keladi Tikus sendiri. Karena lebih manjur dan tidak perlu mengeluarkan biaya (sebenarnya mudah didapatkan di banyak tempat yang tumbuh liar). Minumlah kapsul keladi tikus hanya bila tidak sempat membuat jus-nya saja. Selain itu keladi tikus tidak bisa dibuat jamu godog karena efektifitasnya akan turun drastic (hilang). Anda juga bisa budidaya sendiri dengan mudah |
