naturindonesia.com

  • Increase font size
  • Default font size
  • Decrease font size

Pola Makan Yang Bijaksana

 

 

Apa yang sebenarnya boleh dimakan? Semua yang Tuhan “ciptakan untuk dimakan” tentunya. Kecuali yang diharamkanNya.

Apabila seseorang menderita asam urat dan kerena memang sangat ngemil dan ia ingin makan emping/keripik mlinjo sampai 1 kg. Pertanyaan yang lebih cocok mungkin, apakah bijaksana? Apakah sebanding antara kenikmatan dan resiko/akibat yang akan ditimbulkan? Apabila kenikmatan yang ada lebih besar dari akibat yang ditimbulkan, misal ia rela ngilu luar biasa, jalan menjadi susah dan lain sebagainya, bagaimana orang mau melarangnya. Demikian juga disini kami hanya memberikan wawasan agar Anda, terutama yang sakit kanker, bisa menentukan pola makan Anda sendiri.

Tubuh kita terdiri lebih dari 75 trilyun sel dengan manajemen yang luar biasa. Semua telah diatur dengan rapih. Sel-sel itu sendiri mempunyai waktu hidup yang bervariasi. Sel darah misalnya yang mempunyai masa pengabdian 120 hari. Setelah itu mereka mati dan digantikan oleh sel-sel baru. Dan umur sel paling lama adalah 5 tahun. Jadi Anda sekarang bukanlah Anda 5 tahun yang lalu. Seluruh bagian tubuh Anda dimanapun letaknya (lebih dari 75 trilyun sel) pada 5 tahun lalu sudah habis. Sudah digantikan oleh generasinya yang baru. Anda memang tidak pernah merasakan sama sekali perubahan dan pergantian ini.

Sebagai bagian terkecil yang hidup, sel juga perlu makan, perlu nutrisi, bisa stress dan bisa sakit. Apabila sel-sel kita sehat, berarti kita sehat pula. Sebaliknya bila sel-sel kita sakit (bahkan sudah tidak mau tunduk pada aturan yang berlaku, contoh sel kanker), maka tubuh kita akan sakit pula. Apa yang membuat sel kita sakit? Nutrisi yang jelek dan akumulasi racun (toxin) di dalam saluran darah. Tak kalah pentingnya tentu lingkunga kita. Jadi uraian singkat diatas mengingatkan, bahwa “kita adalah apa yang kita makan”.

Karena sel bisa hidup hanya bila dia makan, maka cara efektif untuk melawan kanker adalah dengan membuatnya kelaparan. Yaitu dengan tidak memberi makanan yang dibutuhkan sel kanker untuk dapat berkembang biak.


Apakah yang memudahkan sel kanker untuk berkembang biak?

Gula : Dengan mengurangi gula dalam asupan makanan berarti menghilangkan makanan utama sel kanker. Pengganti gula seperti NutraSweet, Equal, Spoonful, dll dibuat dari Aspartame, dan ini berbahaya. Pengganti yang lebih natural yaitu madu Manuka atau molasses, tapi dalam jumlah yang sedikit

Susu : Menyebabkan tubuh menghasilkan mucus, terutama di dalam gastro-intestinal tract (saluran pencernaan). Mucus juga makanan sel kanker. Dengan meniadakan susu dan menggantikannya dengan susu kedelai (tanpa gula) sel-sel kanker akan kelaparan.

Dietari : Sel-sel kanker berkembang dengan baik di lingkungan yang tinggi asam.

Dietari yang berbasis daging sangat tinggi kadar asamnya. Oleh karena itu lebih baik mengkonsumsi ikan dan sedikit ayam dari pada sapi atau babi.

Dietari yang 80% berbasis sayuran segar dan sarinya (jus), whole grain, kacang2an dan sedikit buah akan membantu menjadikan tubuh dalam situasi alkaline. 20% dari jumlah tersebut dapat diambil dari makanan yang dimasak termasuk kecambah. Sari sayuran segar mengandung enzim-enzim aktif/hidup yang dapat diserap dengan mudah dan dapat mencapai titik selular dalam waktu 15 menit untuk memberi makan dan mempercepat pertumbuhan sel-sel sehat. Guna memperoleh enzim-enzim aktif untuk membangun sel sehat, minumlah sari sayuran segar (hampir semua jenis sayuran, termasuk kecambah) dan makanlah sejumlah sayuran mentah 2-3 kali sehari. Enzim2 ini hancur pada temperature 40 derajat Celcius.

Kopi, teh dan coklat mengandung kafein yang tinggi. Teh hijau lebih baik sebagai alternatifnya, dan mempunyai unsur-unsur yang memerangi kanker. Hindari air yang sudah melewati proses distilasi karena mengandung asam.

Protein dari daging sulit untuk dicerna dan membutuhkan enzim pencerna yang cukup banyak. Kandungan daging yang tidak tercerna dan tertinggal di saluran pencernaan akhirnya akan membusuk dan menambah timbunan racun.

Dinding sel-sel kanker mempunyai selaput protein yang kuat. Dengan menghindari makanan mengandung daging, tubuh membutuhkan jauh lebih sedikit enzim untuk mencerna makanan, sehingga sebagian besar enzim dapat menyerang dinding protein pada sel-sel kanker dan selanjutnya memungkinkan bagi sel-sel tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker.



 


Logo Maker
Loading
free counters
Free counters

Website saya nilaiRp 40.88 Juta