naturindonesia.com

  • Increase font size
  • Default font size
  • Decrease font size

 

[ Kembali ke KATALOG ]


KESEMEK
Family EBENACEAE
Deskripsi
monosis), meluruhkan daun, tingginya 15 m, berbatang pendek dan bengkok-bengkok, serta bertajuk dengan banyak cabang. Daunnya dalam 2 bidang, berselangseling, bertangkai pendek; tangkai daunnya hanya sampai 3 cm panjangnya; helaian daunnya bundar telur, bundar sampai jorong, berukuran (5-25) cm x (2,5-15) cm, berujung tumpul atau membundar dan sedikit meluncip, menjangat, berwarna hijau-kuning berkilap. Perbungaannya ada yang berbentuk malai pendek dengan 3-5 kuntum bunga jantan atau .ada yang soliter berkelamin betina; pada beberapa kultivar, bunga yang berada di tengah-tengah dari malai bunga jantan adalah bunga hermafrodit; bunganya berbilangan 4, berwarna kuning kehijau-hijauan, bunga jantan berdaun mahkota sepanjang dua kali daun kelopak, 14-24 utas benang sari tertancap berpasangan di pangkal daun mahkota, bunga betina bertangkai dan menggantung, berbraktea dua helai, berbentuk lonjong-lanset, berwarna hijau, mirip daun, ukurannya mencapai 2,5 cm x 1 cm, berdaun kelopak bentuk lonceng, bercuping 4, ukurannya mencapai 4 cm x - 6 cm, dan berdaun mahkota berbentuk lonceng bertabung, bercuping 4, memiliki 8 atau 16 staminodium dan berbakal buah beruang 8 atau 10, yang tiap ruangnya berbakal biji satu: Buahnya bertipe buah buni yang bentuknya gepeng, membulat, bersegi empat, melancip ke ujungnya, mirip buah tomat, ukurannya bervariasi, berwarna hijau kekuning-kuningan sampai merah, tetap memiliki daun kelopak yang membesar; mesokarpnya tebal, dapat dimakan, yang di dalamnya ada selubung tipis endokarp yang juga dapat dimakan, yang membungkus setiap biji atau ruang biji; berbiji 0-10, berbentuk membulat telur sampai lonjong, memipih di satu sisi. Hampir seluruh bagian buah dapat dimakan, kecuali kulitnya yang masih tetap sepat rasanya. Setiap 100 g bagian buah yang dapat dimakan berisi kira-kira: 80 g air, 0,7 g protein, 0,4 g lemak, 19,6 g karbohidrat (terutama fruktosa dan glukosa). Buah kesemek kaya akan kalium dan vitamin A. Nilai energinya 320 kJ/100 g.
Manfaat
Buah kesemek yang matang dan empuk, yang telah hilang rasa sepatnya, setelah dipanen dapat dimakan dalam keadaan segar, atau daging buahnya diproses menjadi puri, es krim, selai, agar-agar, dan sebagainya. Beberapa kultivar yang berasa sepat dapat diolah menjadi produk kering yang enak rasanya, mirip dengan buah ara yang kering. Zat taninnya yang disebut 'kaki' dimanfaatkan dalam penggambaran pakaian atau kertas agar tahan lama; pemakaian utamanya masa kini adalah dalam berbagai kerajinan tangan. Tanin 'kaki' juga digunakan sebagai bahan proteolitik dalam pembuatan arak beras Jepang, dan dalam pengobatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Syarat Tumbuh
Walaupun asal-usulnya dari daerah subtropik, kesemek dapat beradaptasi dengan berbagai cuaca pada iklim sedang yang hangat, seperti yang dijumpai di dataran tinggi daerah tropik. Pengalaman di Asia Tenggara menunjukkan bahwa iklim musiman yang menonjol tidak diperlukan. Pembudidayaan kesemek berhasil baik di dataran tinggi di atas 1000 m dpl; tetapi dijumpai juga beberapa contoh pohon kesemek yang berbuah di dataran rendah, misalnya di Kucing (Sarawak). Lahan yang ternaung penting sekali untuk menghindari kerusakan daun muda yang masih lemah dari embusan angin, dan menghindari terjadinya lecet-lecet pada buah. Pohon kesemek toleran terhadap berbagai tipe tanah, tetapi lebih mudah mempertahankan hasil produksi yang tinggi jika ditumbuhkan pada tanah dalam tetapi tidak terlalu berat, dan yang baik drainasenya. Keasaman yang dianjurkan ialah pH antara 5,5-6,5.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan kesemek di Indonesia dan Malaysia biasanya melalui pemisahan tunas akar yang berumur beberapa tahun. Tanaman yang berasal dari benih cenderung bercabang kurus-kurus clan lemah. Di daerah subtropik, perbanyakan kesemek biasanya dilakukan dengan sambungan mata tunas dewasa di atas batang bawah yang berasal dari benih. Setek sangat sulit berakar. Saat perbanyakan yang tepat merupakan hal yang penting, sebab jika masa pertumbuhan pucuk secara alami terlewati, pertumbuhan akan terhambat beberapa tahun; hal ini merupakan masalah tersendiri pada kesemek. Sama halnya juga dengan saat potion sedang tak berdaun, dan hati-hatilah agar perakarannya tidak rusak. Jarak tanam bergantung kepada kesuburan pohon dari- berbagai kultivar; dianjurkan variasi antara 6 m x 4,5 m (setara dengan 370 pohon/ha) dan 5 m x 2,5 m (setara dengan 800 pohon/ha). Di daerah tropik, pertumbuhan kesemek cenderung lebih subur, dan umumnya diperlukan jarak tanam yang lebih jarang.
Pemeliharaan
Pembuangan kuncup dan penjarangan bunga dianjurkan untuk menekan kecenderungan terjadinya berbuah dua-tahunan. Tambahan pula buah-buah yang masih kecil hendaknya juga diperjarang sampai tinggal satu atau paling banyak dua butir pada setiap pucuknya, agar diperoleh buah yang baik kualitasnya. Pemupukan utama, baik dengan pupuk kandang maupun pupuk buatan hendaknya dilaksanakan 1-2 bulan sebelum panen. Kelebihan nitrogen agar dihindari, sebab akan merangsang kesuburan tanaman, menambah rontoknya buah yang masih kecil-kecil, dan mempercepat pertumbuhan buah sehingga akan terjadi rongga di bawah daun kelopak.
Hama dan Penyakit
Berbagai penyakit dan hama menyerang sentra produksi utama, tetapi makna serangan itu untuk Asia Tenggara belum dapat dipastikan. Penyakit bintik hitam, penyakit merah jambu (Corticiurn .ralmonicolor), penyakit daun menggulung, serangga pemakan daun, dan berbagai macam afid yang menyerang pada musim kemarau telah dilaporkan menyerang kesemek di Jawa.
Panen dan Pasca Panen
Buah kesemek dipanen dengan cara tangkai buahnya dipotong, sehingga daun kelopaknya tetap menempel pada buah. Buah yang belum tua tidak akan menjadi enak dan manis. Di Jepang, digunakan peta warna untuk memastikan bahwa buah yang dipetik itu warna kulitnya optimal. Sebagian besar kultivar dapat disimpan buahnya di dalam ruang pendingin pada suhu + 1° C sampai -1° C selama 2-4 bulan.

 

 

 

 

Menyembuhkan Kanker, Tumor, Kista dan Sel-sel Ganas Lainnya

Sangat Efektif untuk penyembuhan Kanker
Keladi Tikus : memperbaiki sistem pertahanan tubuh sehingga sistem pertahanan mampu menghancurkan sel-sel kanker, menghambat pertumbuhan sel kanker termasuk melawan duplikasi sel ganas, mereduksi radikal bebas penyebab kanker, dan menghambat akibat buruk dari kemoterapi (rambut rontok, mual dsb). Saran: Konsumsi – Minum Keladi Tikus Segar (Jus Keladi Tikus) telah terbukti lebih efektif dibandingkan dengan semua produk hasil olahannya (extrak maupun plus). Untuk itu usahakan Anda membuat Jus Keladi Tikus sendiri. Karena lebih manjur dan tidak perlu mengeluarkan biaya (sebenarnya mudah didapatkan di banyak tempat yang tumbuh liar). Minumlah kapsul keladi tikus hanya bila tidak sempat membuat jus-nya saja. Selain itu keladi tikus tidak bisa dibuat jamu godog karena efektifitasnya akan turun drastic (hilang). Anda juga bisa budidaya sendiri dengan mudah


Logo Maker
Loading