Untuk tubuh kita, bahwa titik-titik saraf pada umumnya terletak di telapak tangan atau kaki, tentu ada maksudnya. Organ ujung tangan dan kaki adalah organ tubuh kita yang paling banyak bersentuan dengan benda sekeliling kita. Dengan demikian saraf-saraf yang ada akan banyak mendapatkan rangsangan Sehingga menjadi aktif. Hal ini bisa dilihat, bahwa mereka yang sering mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan tangannya, tidak mudah terkena penyakit. Secara tidak sadar ia seolah berolah raga sehingga daya tahan tubuhnya menjadi kuat. Sebaliknya bagi mereka yang pekerjaannya kurang menggunakan tangan dan jarinya, relatif mudah terkena penyakit. Lama pemijatan sendiri juga tidak boleh terlalu lama. Untuk pemijatan yang dilakukan secara kontinu (setiap hari), hendaknya tidak lebih dari 10 menit untuk satu lokasi. Bila titik saraf tertentu dipijat secara berlebihan (terlalu lama), bisa menimbulkan kekebalan.
Tekakan yang diberikan untuk memijat haruslah diperhatikan. Biarpun organ kita tidak sedang sakit dan di tangan kita juga tidak memberikan tanda-tanda tertentu, tetapi kalau kita dipijat terlalu keras tentu pasti akan merasa sakit. Ada beberapa titik saraf sesuai kebutuhan harus dipijat perlahan saja. Kalau dipijat terlalu keras akan bereaksi sebaliknya. Untuk itu hendaknya Anda mempelajarinya di bagian masing-masing gejala. Apabila dibagian tersebut tidak diberikan keterangan, maka tekanan pijatan dilakukan sedang-sedang saja.
Selain itu, frekuensi memijat juga tidak selalu sama. Ada kalanya kita hanya butuh dipijat satu atau dua kali saja dan penyakit yang ada sudah sembuh. Tetapi kadang harus dipijat untuk beberapa hari secara kontinu.
|
|