TEMPO Interaktif, Jakarta:Di saat penyakit menular belum teratasi di Indonesia, jumlah kasus penderita kanker justru meningkat.
"Penderitanya sekitar 10 persen dari manusia dewasa dan kebanyakan perempuan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama saat melepas sepeda gembira di halaman Departemen Kesehatan, Ahad (15/3).
Peningkatan kasus kematian akibat kanker meningkat dari 3,4 persen (1980) menjadi 6 persen (2001). Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan prevalensi tumor di Indonesia adalah 4,3 per 1.000 penduduk.
Kanker, berdasarkan riset, menjadi penyebab kematian nomor tujuh setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi, cidera, perinatal, dan diabetes militus.
Tjandra menyatakan anak menjadi penderita kanker 4,9 persen dari semua usia. "Leukimia menjadi kasus tertinggi pada anak (33,7 persen). Data ini diperoleh dari registrasi kanker berbasis rumah sakit di Jakarta Tahun 2005. Adapun pada manusia dewasa, kanker payudara, kanker leher rahim, dan kanker hati menjadi tiga penyebab kematian terbesar.
Tjandra mengatakan kanker disebabkan faktor risiko yang salah satunya kurang aktivitas. Perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO), faktor obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbang 30 persen risiko kanker. Tahun 2015 diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami masalah berat badan dan 700 juta di antaranya obesitas.
Departemen Kesehatan, kata Tjandra, sudah memiliki program penanggulangan kanker nasional. Penanggulangan itu mulai dari hulu dan hilir yang salah satunya mengurangi faktor risiko. "Ya salah satunya dengan bersepeda ini," ujarnya. (DS)
Sumber: tempointeraktiv.com
Menyembuhkan Kanker, Tumor, Kista dan Sel-sel Ganas Lainnya | |
| Keladi Tikus : memperbaiki sistem pertahanan tubuh sehingga sistem pertahanan mampu menghancurkan sel-sel kanker, menghambat pertumbuhan sel kanker termasuk melawan duplikasi sel ganas, mereduksi radikal bebas penyebab kanker, dan menghambat akibat buruk dari kemoterapi (rambut rontok, mual dsb). Saran: Konsumsi – Minum Keladi Tikus Segar (Jus Keladi Tikus) telah terbukti lebih efektif dibandingkan dengan semua produk hasil olahannya (extrak maupun plus). Untuk itu usahakan Anda membuat Jus Keladi Tikus sendiri. Karena lebih manjur dan tidak perlu mengeluarkan biaya (sebenarnya mudah didapatkan di banyak tempat yang tumbuh liar). Minumlah kapsul keladi tikus hanya bila tidak sempat membuat jus-nya saja. Selain itu keladi tikus tidak bisa dibuat jamu godog karena efektifitasnya akan turun drastic (hilang). Anda juga bisa budidaya sendiri dengan mudah |