Deteksi dini kanker prostat melalui tes darah ternyata tak dapat menyelamatkan hidup seseorang. Justru, pria yang merasa dirinya sehat tak perlu rutin mengecek kemungkinan kanker tersebut dengan antigen prostat atau tes darah.
Demikian penemuan baru di Amerika Serikat. Namun penelitian memberikan peringatan lantaran kanker prostat lebih sering menyerang orang yang berusia muda.
Pada tahun 2009, sidang Prostate, Lung, Colorectal, and Ovarium (PLCO) menyatakan pemeriksaan spesifik terhadap kanker prostat secara teratur tidak menyelamatkan nyawa lebih banyak. Itu bila dibandingkan dengan sekelompok orang yang diberi perawatan medis rutin dan diuji untuk kanker prostat hanya ketika masalah dicurigai.
Temuan menunjukkan bahwa jenis kanker yang terdeteksi oleh tes tersebut sangat lambat tumbuh. Sehingga kanker sering menyebabkan kerusakan sebelum akhirnya pria tersebut meninggal karena penyebab lain.
Menurut kepala urologi di Washington University School of Medicine di St Louis.Dr Gerald L. Andriole "Meskipun tambahan tindak lanjut, tidak ada manfaat nyata bagi kematian pria yang melakuakan pengecekan secara rutin dibandingkan dengan orang yang telah difonis menderita dan melakukan perawata oleh dokter spesialis.
Selain itu melakukan tes denngan pengambilan darah ternyata mengandung risiko yang lebih besar daripada manfaatnya, Dr Andriole mengatakan mengecek kanker dengan cara ini justru seakan mengarahkan sang pasien untuk melakukan sederet tes yang tak ada hentinya. Cek darah besar-besaran dan massal bagi orang AS tidak menguntungkan sama sekali.
Sumber: wellblogs.com
