naturindonesia.com

  • Increase font size
  • Default font size
  • Decrease font size

Banyak perempuan tak paham kanker serviks

E-mail Cetak PDF

 

 

Penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim bukan lagi penyakit yang langka. Namun, pemaha man perempuan terhadap penyakit itu masih rendah, terutama untuk pencegahannya.

Hal itu terbukti dari jumlah penderita di Indonesia yang mencapai 240.000 per tahun atau hampir satu orang perempuan terdiagnosa setiap harinya. “Kalau kejadiannya 240.000 per tahun, berarti setengah angka kematiannya,” kata dr Saradina SpOG saat berbicara tentang kesehatan reproduksi pada acara Bakti Sosial Papsmear dan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Gratis yang digelar oleh Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) di Kelurahan Pulo Brayan, Medan, kemarin.

Di Sumatera Utara (Sumut) sendiri, jumlah perempuan yang mengidap kanker serviks cukup banyak. Namun, jumlahnya belum terdata. “Sangat banyak, tapi kami belum mendata secara rinci. Kalau secara global di Indonesia, sekitar satu perempuan setiap hari kita diagnosa,” bebernya. Saradina menjelaskan, saat ini penyebab terbesar kanker serviks adalah human papillomavirus yakni,virus jenis papilloma tipe 16 dan 18.Menurut dia, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker serviks.

Pertama dengan melakukan pencegahan, kedua melakukan deteksi dini dengan papsmear, dan ketiga dengan pengobatan. “Sekarang sudah ada vaksin untuk pencegahan kanker mulut rahim atau kanker serviks yang bisa kita lakukan pada wanita berumur 9-55 tahun. Untuk deteksi dini, kita dapat melakukan papsmear dan kemudian untuk penanganannya, kita dapat melakukan sesuai dengan stadiumnya,” paparnya.

Namun,lanjut Saradina,pemahaman masyarakat mengenai pentingnya melakukan papsmear untuk mengetahui secara dini penyakit kanker serviks itu masih sangat rendah. Padahal, papsmear dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan mulut rahim perempuan. “Dengan papsmear, bisa diketahui apakah sel-selnya dalam kondisi normal, apakah letipracancer, atau cancer.

Papsmear hanya dilakukan setahun sekali pada setiap perempuan yang telah melakukan hubungan suami istri.Namun,belum banyak perempuan yang melakukan pemeriksaannya sehingga kejadian kanker serviks di Indonesia cukup tinggi,” paparnya. Saradina mengatakan, apabila setiap perempuan di Indonesia melakukan papsmear sesuai jadwal setahun sekali, kemungkinan kanker serviks dapat ditekan.

Penanganannya pun dapat dilakukan pada stadium awal sehingga angka kematian dapat diturunkan. “Pada stadium awal, kita dapat melakukan operasi yang disebut dengan radikal insrektomi dan pada stadium lanjut dapat kita lakukan simoradiasi,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Utara (Sumut) Nofrijal melalui staf bidang Balai Pelatihan dan Pengembangan BKKN Sumut,Temazaro Zaga mengatakan, pihaknya akan mendukung pemberian pelayanan papsmear kepada perempuan di Sumut.

Ini juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesiapan reproduksi perempuan. “Jadi dengan papsmear diharapkan seorang ibu bebas dari kanker leher rahim dan penyakitnya dapat dideteksi secara dini tentunya sehingga kesehatan reproduksi tetap terjaga,”katanya. Dia menambahkan, saat ini BKKBN juga terus meningkatkan pelayanan KB kepada masyarakat, terutama metode kontrasepsi jangka panjang seperti implan.

Upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka kelahiran di Sumut yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dari total angka kelahiran, Sumut berada pada urutan ketiga tertinggi di Indonesia. Karena itu, kita terus mengupayakan berbagai pelayanan untuk menurunkannya,termasuk pelayanan KB,”jelasnya.

Bakti Sosial Papsmear sekaligus pelayanan pemasangan alat KB gratis diselenggarakan FJPI bekerja sama dengan BKKBN Sumut, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan. Acara yang digelar di Jalan Madyo Santoso, Kelurahan Pulo Brayan Darat 1, Lingkungan 14, Kecamatan Medan Timur ini diikuti 110 peserta,masing-masing peserta papsmear sebanyak 67 orang dan 43 orang peserta KB.

 

Sumber: waspada.co.id

 


Logo Maker
Loading
free counters
Free counters

Website saya nilaiRp 40.88 Juta