Tak semua obat sehat. Terkadang obat untuk menyembuhkan satu penyakit juga bisa berbahaya untuk organ tubuh yang lain. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa obat diabetes jenis tertentu bisa meningkatkan risiko peradangan pankreas.
Terapi glucagonlike peptide 1 (GLP-1) adalah terapi yang biasa digunakan untuk penderita diabetes. Sebelumnya terapi yang mengandung exenatide ini telah banyak dikaitkan dengan peradangan pankreas pada hewan dan pasien dalam skala kecil.
"Terapi terbaru dan risikonya baru diuji ketika penelitian selesai. Kami harus mengetahui bahwa obat ini sangat efektif untuk penderita diabetes, namun juga bisa berbahaya untuk organ lain," ungkap Dr Sonal Singh dari Johns Hopkins University School of Medicine di Baltimore, seperti dilansir oleh Reuters (28/02).
Peradangan pankreas atau pankreatitis adalah kondisi yang langka namun lebih banyak ditemui pada pasien diabetes tipe-2. Singh menjelaskan bahwa peradangan ini terjadi pada tiga dari 1.000 orang yang memiliki diabetes.
Untuk penelitian terbaru ini peneliti menggunakan data dari 1.269 pasien diabetes berusia 18 hingga 64 tahun yang memiliki peradangan pankreas. Peneliti kemudian membandingkan data pasien tersebut dengan 1.269 pasien diabetes yang tidak memiliki peradangan pankreas.
Hasilnya, secara keseluruhan mereka menemukan bahwa 87 pasien diabetes yang mengalami peradangan pankreas menggunakan terapi GLP-1, dibandingkan hanya 58 pasien diabetes yang tidak memiliki peradangan pankreas.
Singh berpendapat bahwa hasil penelitian ini belum cukup untuk membuat pasien waspada. Meski begitu, perlu diperhatikan mengenai pengobatan yang akan digunakan oleh pasien diabetes agar tidak mengalami risiko yang buruk.
Sumber: merdeka.com