Edema akan terjadi di organ tertentu sebagai bagian dari peradangan, seperti pada faringitis, tendonitis atau pankreatitis, misalnya. Mengembangkan organ-organ tertentu melalui mekanisme edema jaringan tertentu.
Contoh edema pada organ tertentu:
Edema serebral adalah cairan ekstraseluler akumulasi dalam otak. Hal ini dapat terjadi di negara-negara metabolik beracun atau tidak normal dan kondisi seperti lupus sistemik. Hal ini menyebabkan mengantuk atau kehilangan kesadaran.
Edema paru terjadi ketika tekanan dalam pembuluh darah di paru-paru dinaikkan karena obstruksi penghapusan darah melalui vena paru. Hal ini biasanya karena kegagalan ventrikel kiri jantung. Hal ini juga dapat terjadi pada penyakit ketinggian atau inhalasi bahan kimia beracun. Edema paru menghasilkan sesak napas. Efusi pleura dapat terjadi ketika cairan juga menumpuk dalam rongga pleura.
Edema juga dapat ditemukan dalam kornea mata dengan glaukoma, konjungtivitis parah atau keratitis atau setelah operasi. Ini dapat menghasilkan haloes berwarna di sekitar lampu terang.
Edema sekitar mata disebut''''edema periorbital atau kantung mata. Jaringan periorbital yang paling terasa bengkak segera setelah bangun tidur, mungkin karena redistribusi gravitasi cairan dalam posisi horizontal.
Penampilan umum dari edema kulit yang diamati dengan gigitan nyamuk, gigitan laba-laba, sengatan lebah (wheal dan flare), dan kontak kulit dengan tanaman tertentu seperti Poison Ivy atau Oak Barat Poison, yang terakhir yang disebut''kontak''dermatitis.
Bentuk lain adalah kulit edema myxedema, yang disebabkan oleh deposisi meningkat dari jaringan ikat. Dalam myxedema (dan berbagai kondisi langka lainnya) edema adalah karena kecenderungan peningkatan jaringan untuk menahan air dalam ruang ekstraseluler nya. Dalam myxedema ini adalah karena peningkatan hidrofilik molekul kaya karbohidrat (mungkin sebagian besar Hyaluronan) disimpan dalam matriks jaringan. Edema bentuk yang lebih mudah di daerah tergantung pada orang tua (duduk di kursi di rumah atau di pesawat) dan ini tidak dipahami dengan baik. Estrogen mengubah berat badan di bagian melalui perubahan konten jaringan air. Mungkin ada berbagai situasi kurang dipahami di mana transfer air dari matriks jaringan untuk limfatik terganggu karena perubahan dalam hidrofilisitas dari jaringan atau kegagalan dari fungsi 'wicking' dari terminal limfatik kapiler.
Dalam kasus kaki manusia, pasukan Starling selalu jauh keluar dari keseimbangan, karena variasi dalam tekanan hidrostatik di pembuluh darah di kaki dibandingkan dengan wajah adalah sekitar satu meter air. Pada gagal jantung parah perubahan tekanan vena sentral adalah kecil dibandingkan dan tidak dapat menjelaskan mengapa edema kaki berkembang hanya melalui efek pada kebocoran kapiler. Tiga faktor lain yang mungkin terlibat. Jika tekanan vena sentral meningkat untuk sama bahwa dari duktus limfe toraks maka pembersihan cairan dari jaringan akan terhambat (lihat di bawah). Artinya edema sebenarnya mungkin disebabkan oleh perubahan dalam output cairan dari jaringan, sebanyak sebagai masukan untuk jaringan. Kedua, gagal jantung parah adalah salah satu kondisi paling melelahkan ada. Para penderita cenderung menghabiskan apa yang sedikit usaha mereka dapat membuat mencoba untuk bernapas dengan paru-paru edema. Mereka cenderung untuk duduk untuk mempermudah pernapasan dan kaki mereka menggantung tak bergerak di lantai. Imobilitas mungkin yang paling umum dari semua penyebab edema, karena pembersihan cairan melalui limfatik perlu tindakan otot. Ketiga, pada gagal jantung parah dan perubahan endokrin saraf mengubah cara perfusi jaringan yang cara-cara yang tidak sepenuhnya dipahami.
Dalam lymphedema penghapusan abnormal dari cairan interstisial yang disebabkan oleh kegagalan dari sistem limfatik. Hal ini mungkin karena obstruksi dari, misalnya, tekanan dari kanker atau pembesaran kelenjar getah bening, kerusakan pembuluh getah bening oleh radioterapi, atau infiltrasi limfatik oleh infeksi (seperti gajah). Hal ini paling sering disebabkan oleh kegagalan dari aksi pemompaan otot karena imobilitas, paling mencolok dalam kondisi seperti multiple sclerosis, atau paraplegia. Cairan limfatik kembali juga tergantung pada tindakan pemompaan struktur yang dikenal sebagai hati getah bening. Telah disarankan bahwa edema yang terjadi pada beberapa orang berikut menggunakan aspirin-seperti siklooksigenase inhibitor seperti ibuprofen atau indometasin mungkin karena penghambatan tindakan bening jantung.
Definisi Pulmonary Edema
Edema, pada umumnya, berarti pembengkakan. Ini secara khas terjadi ketika cairan dari bagian dalam pembuluh-pembuluh darah merembes keluar pembuluh darah kedalam jaringan-jaringan sekelilingnya, menyebabkan pembengkakan. Ini dapat terjadi karena terlalu banyak tekanan dalam pembuluh-pembuluh darah atau tidak ada cukup protein-protein dalam aliran darah untuk menahan cairan dalam plasma (bagian dari darah yang tidak megandung segala sel-sel darah).
Pulmonary edema adalah istilah yang digunakan ketika edema terjadi di paru-paru. Area yang langsung diluar pembuluh-pembuluh darah kecil pada paru-paru ditempati oleh kantong-kantong udara yang sangat kecil yang disebut alveoli. Ini adalah dimana oksigen dari udara diambil oleh darah yang melaluinya, dan karbon dioksida dalam darah dikeluarkan kedalam alveoli untuk dihembuskan keluar. Alveoli normalnya mempunyai dinding yang sangat tipis yang mengizinkan pertukaran udara ini, dan cairan biasanya dijauhkan dari alveoli kecuali dinding-dindig ini kehilangan integritasnya.
Pulmonary edema terjadi ketika alveoli dipenuhi dengan kelebihan cairan yang merembes keluar dari pembuluh-pembuluh darah dalam paru sebagai gantinya udara. Ini dapat menyebabkan persoalan-persoalan dengan pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida), berakibat pada kesulitan bernapas dan pengoksigenan darah yang buruk. Adakalanya, ini dapat dirujuk sebagai "air dalam paru-paru" ketika menggambarkan kondisi ini pada pasien-pasien.
Pulmonary edema dapat disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang berbeda. Ia dapat dihubungkan pada gagal jantung, disebut cardiogenic pulmonary edema, atau dihubungkan pada sebab-sebab lain, dirujuk sebagai non-cardiogenic pulmonary edema.
Penyebab Pulmonary Edema
Seperti disebutkan lebih awal, pulmonary edema dapat dibagi secara luas kedalam sebab-sebab cardiogenic dan non-cardiogenic. Beberapa dari penyebab-penyebab yang umum didaftar dibawah.
Penyebab-penyebab Cardiogenic dari pulmonary edema
Penyebab-penyebab cardiogenic dari pulmonary edema berakibat dari tekanan yang tinggi dalam pembuluh-pembuluh darah dari paru yang disebabkan oleh fungsi jantung yang buruk. Gagal jantung kongestif yang disebabkan oleh fungsi pompa jantung yang buruk (datang dari beragam sebab-sebab seperti arrhythmias dan penyakit-penyakit atau kelemahan dari otot jantung), serangan-serangan jantung, atau klep-klep jantung yang abnormal dapat menjurus pada akumulasi dari lebih dari jumlah darah yang biasa dalam pembuluh-pembuluh darah dari paru-paru. Ini dapat, pada gilirannya, menyebabkan cairan dari pembuluh-pembuluh darah didorong keluar ke alveoli ketika tekanan membesar.
Non-cardiogenic pulmonary edema
Non-cardiogenic pulmonary edema dapat umumnya disebabkan oleh yang berikut:
Acute respiratory distress syndrome (ARDS), kondisi yang berpotensi serius yang disebabkan oleh infeksi-infeksi yang parah, trauma, luka paru, penghirupan racun-racun, infeksi-infeksi paru, merokok kokain, atau radiasi pada paru-paru. Pada ARDS, integritas dari alveoli menjadi terkompromi sebagai akibat dari respon peradangan yang mendasarinya, dan ini menurus pada alveoli yang bocor yang dapat dipenuhi dengan cairan dari pembuluh-pembuluh darah.
Gagal ginjal dan ketidakmampuan untuk mengeluarkan cairan dari tubuh dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam pembuluh-pembuluh darah, berakibat pada pulmonary edema. Pada orang-orang dengan gagal ginjal yang telah lanjut, dialysis mungkin perlu untuk mengeluarkan kelebihan cairan tubuh.
High altitude pulmonary edema, yang dapat terjadi disebabkan oleh kenaikan yang cepat ke ketinggian yang tinggi lebih dari 10,000 feet.
Trauma otak, perdarahan dalam otak (intracranial hemorrhage), seizure-seizure yang parah, atau operasi otak dapat adakalanya berakibat pada akumulasi cairan di paru-paru, menyebabkan neurogenic pulmonary edema.
Paru yang mengembang secara cepat dapat adakalanya menyebabkan re-expansion pulmonary edema. Ini mungkin terjadi pada kasus-kasus ketika paru mengempis (pneumothorax) atau jumlah yang besar dari cairan sekeliling paru (pleural effusion) dikeluarkan, berakibat pada ekspansi yang cepat dari paru. Ini dapat berakibat pada pulmonary edema hanya pada sisi yang terpengaruh (unilateral pulmonary edema).
Jarang, overdosis pada heroin atau methadone dapat menjurus pada pulmonary edema.
Overdosis aspirin atau penggunaan dosis aspirin tinggi yang kronis dapat menjurus pada aspirin intoxication, terutama pada kaum tua, yang mungkin menyebabkan pulmonary edema.
Penyebab-penyebab lain yang lebih jarang dari non-cardiogenic pulmonary edema mungkin termasuk pulmonary embolism (gumpalan darah yang telah berjalan ke paru-paru), luka paru akut yang berhubungan dengan transfusi atau transfusion-related acute lung injury (TRALI), beberapa infeksi-infeksi virus, atau eclampsia pada wanita-wanita hamil.
Sumber: news-medical.net , totalkesehatananda.com