Pemeriksaan dalam catatan sebelumnya pada lebih dari 9.000 pasang ibu-anak menunjukkan bahwa resiko obesitas pada masa anak-anak meningkatkan besarnya hyperglycemia pada ibu selama masa kehamilan, demikian dilaporkan oleh Teresa Hillier, M.D.,M.S., dari Kaiser Permanente Center for Child Health Research, dan Rekan.
Para peneliti juga menemukan, bahwa perawatan segera terhadap penyakit diabetes pada masa kehamilan akan mengurangi resiko obesitas pada anak dibandingkan pada wanita yang tidak dilakukan perawatan, demikian laporan mereka dalam terbitan Diabetes Care bulan September.
“Saran saya kepada wanita hamil adalah tiga kali,” kata Dr. Hillier. “Dalam diskusi yang membicarakan screening diabetes pada masa kehamilan oleh dokter anda, biasanya antara kehamilan minggu ke 24 dan 28; apabila anda menderita diabetes selama masa kehamilan, lakukan perawatan dengan dokter anda, dan lakukan perawatan secara ketat selama masa kehamilan anda. Hal terbaik yang harus anda lakukan adalah mengurangi resiko obesitas pada anak anda.”
Para penulis mengecek kembali catatan pada 9.439 pasang ibu-anak dari fasilitas Kaiser Permanente di Hawaii dan bagian tenggaran Pacific. Di kedua daerah tersebut, screening universal untuk diabetes selama masa kehamilan dilakukan dengan test oral glucose challenge dengan ukuran 50 g.
Perempuan yang positif mengidap diabetes setelah ditest selanjutnya dilakukan tes selama tiga jam, dengan oral glocusa tolerance test dengan ukuran 50 g, yang terdiagnosa menderita diabetes selama masa kehamilannya menurut kriteria National Diabetes Data Group dan Carpente serta Coustan.
Kriteria National Diabetes Data Group harus memenuhi tingkat glokusa berikut minimal dua dari empat ukuran berdasarkan oral glucose tolerance test:
* Cepat : minimal 5.8 mmol/L
* Satu jam : minimal 10.5 mmol/L
* Dua jam : minimal 9.2 mmol/L
* Tiga jam : minimal 8.0 mmol/L.
Kriteria Carpenter dan Croustan menggunakan pengurangan yang lebih rendah untuk melakukan diagnosis:
* ·Cepat : minimal 5.3 mmol/L
* Satu jam : minimal 10 mmol/L
* Dua jam : minimal 8.6 mmol/L
* Tiga jam : minimal 7.8 mmol/L.
“Sesuai dengan analisa ini, selama 1995-2000, Kaiser Permanente menggunakan kriteria NDDG untuk mendiagnosa dan merawat diabetes militus selama masa kehamilan, yang memungkinkan kita mengukur kemungkinan adanya perbedaan hasil dalam perawatan,” demikian tulis para peneliti. “Oleh karena itu, cara itu memenuhi kriteria NDDG yang melakukan perawatan dengan diet atau diet/insulin, tetapi yang memenuhi kriteria Carpenter dan Coustan itu hanya yang kemungkinan tidak dilakukan perawatan.”
Mereka menggunakan ukuran berat pada anak-anak yang berumur lima sampai tujuh tahun untuk menghitung berat badan tertentu sesuai jenis kelamin menurut persentasi umur, dengan menggunakan ketentuan (standar 1963-1994), dan mengelompokkannya dengan maternal positive glucose challenge test (nilai satu jam dari 7.8 mmol/I atau yang lebih besar) dan hasil OGTT (satu atau dua atau lebih dari empat kali nilai normal).
Mereka menemukan bahwa terdapat kecenderungan positif terhadap peningkatan obesitas masa anak-anak pada umur lima sampai tujuh tahun yang meningkatkan sejajar dengan kisaran peningkatan nilai screening glokusa pada ibu yang sedang hamil, dan persentasi glokusa pada ibu yang sedang hamil 85th dan 95th cukup signifikan dibanding dengan persentasi terendah.
Selain itu, ketika mereka menyesuaikan dengan kemungkinan terdapat factor pembentuk, termasuk terjadinya peningkatan berat badan pada ibu yang sedang hamil, umur, kesamaan, etnisitas dan berat lahir, mereka menemukan bahwa resiko yang terkait dengan hyperglycemia normal masih tetap ada.
“Yang terpenting, peningkatan resiko obesitas pada masa anak-anak yang menderita diabetus militus saat ibu sedang hamil menurut kriteria NDDG (yang dilakukan perawatan) tidak terlalu menclolok setelah menggunakan berbagai penyesuaian, karena resiko dari seluruh tingkatan hyperglycemia berdasarkan ³ satu nilai abnormal oral glucose tolerenace test masih tetap tinggi,” tulis para peneliti.
Perawatan diabetes selama masa kehamilan akan mengurangi terjadinya resiko obesitas pada anak-anak sampai satu level dibandingkan pada anak-anak yang ibunya menderita narmoglycemian selama masa kehamilannya, demikian temuan para penulis.
Mereka mengemukakan bahwa satu atau beberapa masa terjadinya hyperglycemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan “metabolic imprinting” pada anak dalam utero, dan penyimpangan glokusa pada ibu hamil selama masa kehamilannya, khususnya hyperglycemia yang tumbuh dengan cepat, bisa dijadikan pertanda awal terjadinya resiko obesitas pada anak-anak di kemudian hari. Mereka selanjutnya juga melakukan penelitian untuk menentukan apakah diabetes selama masa kehamilan dan perawatannya bisa menimbulkan factor resiko yang berubah-ubah untuk obesitas pada anak-anak.
Para penulis mencatat bahwa studi mereka dibatasi hanya untuk anak-anak yang masih dalam HMO dengan mengukur berat badan pada anak yang berumur lima sampai tujuh tahun, meskipun kemungkinan perubahan dalam keanggotaan dilakukan secara acak. Mereka juga mencatat bahwa mereka tidak memiliki data mengenai berat pada ibu hamil sebelum masa kehamilannya, dan identitas mereka dari perempuan yang menderita diabetes militus didasarkan sekali screening diabetes selama masa kehamilan pada waktu tertentu.
Diambil dari : jdokter.com
< Sebelumnya | Berikutnya > |
---|