naturindonesia.com

  • Increase font size
  • Default font size
  • Decrease font size

Daun Encok

(Plumbago zeylanica L.)

Sinonim :
= P. auriculata, Bl. = Tela alba, Lour.

Familia :
Plumbaginaceae

Uraian :
Tumbuhan ini berasal dari Sri Lanka, kemudian menyebar ke seluruh kawasan tropik, termasuk Indonesia dan kepulauan Pasifik. Daun encok tumbuh liar di ladang, di tepi saluran air atau ditanam di pekarangan sebagai pagar hidup dan tempat-tempat lainnya sampai setinggi + 800 m dpi. Perdu tahunan yang menaik, berbatang panjang, tinggi 0,6 - 2 m. Batang berkayu, bulat, licin, beralur, bereabang. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 1,5 - 2,5 cm, pangkal tangkai daun agak melebar, memeluk batang. Daun bulat telur sampai jorong, panjang 5 - 11 cm, lebar 2 - 5 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, pertulangan menyirip, wamanya hijau. Bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung tangkai, kecil-kecil, berambut, berwarna putih. Buah kecil, bulat panjang, masih muda hijau, setelah tua hitam. Biji kecil, cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek.

Nama Lokal :
Daun encok, ki encok (Sunda), ceraka (Sumatera); Bama, godong encok, poksor (Jawa). kareka (Madura); Bama (Bali), oporie (Timor). ; Agni, chitra, chitraka (India, Pakistan),; Ceylon leadwort, white flowered leadwort (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rematik sendi, memar (lebam), keseleo, nyeri lambung, kurap, ; Kanker dan kanker darah.;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Akar dan herba.

INDIKASI :

Indikasi Akar berkhasiat untuk mengatasi:

  • rematik sendi, memar (lebam),
  • keseleo, nyeri lambung,
  • kurap, dan kanker darah.

CARA PEMAKAIAN :

Akar sebanyak 10 - 15 g, direbus selama lebih dari 4 jam.

Pemakaian luar, daun diremas lalu diletakkan pada bagian tubuh yang kena rematik, sakit pinggang, memar, kurap, kusta, skabies, sakit ke ala atau diletakkan di perut bagian bawah bila kencing kurang lancar. Saat menggunakan remasan daun ini jangan lebih dari 1/2 jam agar tidak timbul lepuh seperti luka bakar.

CONTOH PEMAKAIAN :

1. La Rematik

a. Siapkan segenggam daun segar, dicuci lalu ditumbuk halus.

Tambahkan air hangat seperlunya sampai adonan seperti bubur.

Gunakan untuk melumas dan menggosok bagian tubuh yang sakit.

Lakukan 2 kali sehari.

b. Siapkan daun segar sebanyak 15 g lalu dicuci bersih. Tambahkan

kapur sirih sebanyak 1 sendok makan. Carnpuran ini lalu ditumbuk

sampai lumat, kemudian dibalurkan ke tempat yang.sakit.

2. Sakit kepala

a. Siapkan daun encok secukupnya, lalu dipipis. Tambahkan sedikit

minyak kelapa sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan di

pelipis dan bagian kepala yang sakit sebagai tapal. Cukup 30

menit supaya tidak terjadi lepuh.

b. Siapkan daun encok segar, lalu cuci bersih dan memarkan.

Oleskan minyak kelapa lalu layukan di atas api. Tempelkan di

belakang telinga.

3. Kencing kurang lancar

Ambil daun encok secukupnya, tambahkan adas pulosari lalu giling

halus. Gosokkan ramuan tersebut di perut bagian bawah, tepat di

posisi kandung kencing. Cukup 30 menit agar tidak terjadi lepuh.

4. Kanker darah

Siapkan akar daun encok, biji Livistona chinensis, Hedyotis diffusa

(rumput lidah ular) dan Verbena officinalis (verbenae berbalma bian cao), masing-masing 30 g,

dan Spica prunellae (xia ku caol dari

tumbuhan Prunella vulgaris L.) 15 g. Akar daun encok direbus

terlebih dahulu selama 4 jam dengan air bersih secukupnya.

Tambahkan air bila air rebusannya.berkurang. Setelah 4 jam, baru

bahan obat lain-lainnya dimasukkan. Didihkan kembali selama 1/2

jam. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum. Sehari 3

kali, masing-masing 1/3 bagian.

5. Kusta, skabies, dan kelainan kulit

Ambil akar daun encok, lalu cuci dan tumbuk sampai halus.

Tambahkan sedikit susu dan air sambil diaduk merata sampai

menjadi adonan seperti pasta. Oleskan ke bagian tubuh yang sakit.

CATATAN :

- Perempuan hamil dilarang menggunakan.

- Bila timbul keracunan pada kulit, cuci dengan asam borat (boric acid).

- Daun hanya digunakan untuk pemakaian luar. Pemakaian luar juga

dibatasi selarna 1/2 jam. Terlalu lama menyebabkan timbulnya lepuh

seperti luka bakar.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Daun encok bersifat pahit, tonik, dan beracun. KANDUNGAN KIMIA : Daun mengandung plumbagin, 3-3-biplumbagin, 3-chloroplum- bagin, chitranone (3-6-biplumbagin), dan droserone (2-hydroxy plum- bagin). Zat berkhasiatnya yang bernama plumbagin sangat beracun dan pada pemakaian lokal dapat menyebabkan kerusakan kulit berupa lepuh seperti luka bakar. Efek Farmakologis dan hasil Penelitian : Pemberian sari akar daun encok dalam alkohol 50% dengan dosis 100 mglkg bb dan 150 mglkg bb yang diberikan secara oral pada mencit betina, mempunyai efek antifertilitas dan abortivum (Sariati Sirait, Jurusan Farmasi, FMIPA USU, 1990).

 



Logo Maker