Pengobatan Urine

Islam:


Pada surat AL Bakarah 173, disebutkan dalam buku Terjemahan hadits Shahih Bukhari I-IV ayat 154, sebagai berikut: Anas ra bercerita: ….”sedangkan hawa kota Madinah tidak sesuai dengan mereka (yang menyebabkan mereka selalu sakit sakitan). Maka Nabi menyuruh mereka mencari unta betina yang sedang menyusui, dan menyuruh pula supaya mereka minum air kencing dan susu unta itu. Mereka pergi dan melakukan apa yang dianjurkan beliau, setelah itu mereka sehat kembali…..”

Cara pengobatan dengan Tass bisa dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara tersebut tentu harus lebih disesuaikan dengan kebutuhan pengobatan yang ada.

Harus diakui, bagi kebanyakan orang cukup sulit untuk memulai Tass. Ini sangat bisa dimengerti.
Karena secara umum erlaku di masyarakat satu penilaian, bahwa air seni adalah kotor, bau,
menjijikkan, kuman, racun dan sebagainya. Padahal kalau kita teliti dengan benar, penilaian
tersebut sangat tidak beralasan. Bahkan dari beberapa penelitian menyebutkan, bahwa air seni
adalah 100% steril. Japanese Medical association menyatakan bahwa urine sama steril dan
bersihnya dengan serum dan darahnya sendiri. Bahkan Prof. Yang Liansheng dari Institut
Pengobatan Tradisional Cina mengatakan, dari segi ilmiah, setelah disaring oleh ginjal, maka
urine berfungsi seperti serum darah, sehingga urine selalu bebas dari bakteri. Dengan demikian
urine lebih bersih dari darah itu sendiri.

Dari praktek keseharian, penyembuhan dengan urine memang tidak diragukan lagi. Walaupun demikian, sampai saat ini belum ada penjelasan yang pasti, bagaimana Urine bisa menyembuhkan hampir semua penyakit. Dari penelitian yang ada bisa dipastikan, bahwa urine 100% steril, tidak terkontaminasi oleh kuman, virus ataupun racun yang membahayakan tubuh. Komponen urine adalah, 95% air, 2,5% urea dan sisanya (ca 2,5%) terdiri dari mineral, asam amino, vitamin, garam, antibodi, antigen, enzim, hormon dan lain-lain. Untuk itu proses penyembuhan dengan air seni sampai sekarang hanya berupa hipotesa-hipotesa.

Mengatur rasa air seni yang dimaksud bukanlah kita bisa mengubah rasa air seni secara drastis sesuai dengan selera kita seperti kalau kita memasak masakan. Walau demikian kita bisa sedikit mempengaruhi rasa air seni kita. Misalnya: