Indonesia adalah negara yang memiliki permasalahan yang kompleks, salah satunya adalah di bidang kesehatan. Di tengah ancaman penyakit menular, negara ini juga menghadapi peningkatan kasus penyakit tak menular seperti diabetes.
"Saat ini diabetes melitus di Indonesia merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karenanya, pengendalian diabetes melitus perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan secara komprehensif," kata prof dr Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H;, DTCE, selaku Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada acara Sosialisasi Kemitraan dalam Pengendalian Diabetes Melitus di Indonesia yang diselenggarakan di Kementerian Kesehatan Ri, Rabu (19/9/2012).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan pada tahun 2030 nanti penyandang diabetes di Indonesia akan menjadi sebesar 21,3 juta jiwa. Angka ini akan mengantarkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak ke-4 di dunia setelah Amerika Serikat, China dan India.
Prof Tjandra menjelaskan bahwa menurut data Riset Kesehatan Dasar 2007, diabetes merupakan penyebab kematian nomor 6 dari semua kelompok umur. Prevalensi diabetes di Indonesia yang ada di perkotaan adalah sebanyak 5,7% dan sebanyak 73,7% pasien diabetes tidak terdiagnosa.
Melihat besarnya ancaman yang harus dihadapi, kemenkes pun berupaya meningkatkan kapasitas SDM di bidang kesehatan, baik untuk pelayanan di Puskesmas maupun di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM).
Oleh karena itu, kemenkes menyambut baik kemitraan dengan pihak swasta dan asosiasi seperti PT Sanofi, Perkeni dan American Diabetea Association (ADA). Praktiknya, sebanyak 500 dokter spesialis penyakit dalam dan 5.000 dokter umum akan dilatih selama 5 tahun dalam program 'Train the Trainer'.
Tujuan dari pelatihan yang digelar mulai tahun 2012 sampai 2016 ini adalah untuk menekan pertumbuhan jumlah pasien diabetes di Indonesia. Program ini juga merupakan upaya pemerintah dan swasta untuk menggenjot target MDG's tahun 2015 nanti.
"Pada tahun 2014, setiap kabupaten/kota diharapkan mempunyai minimal satu puskesmas yang mampu melayani penyakit tidak menular dengan baik, termasuk diabetes melitus. Minimal 10% desa si Indonesia dapat menyelenggarakan Posbindu PTM," kata prof Tjandra.
Sumber: health.detik.com