Ahli kesehatan dari Divisi Metabolik Endokrin FKUI RSCM, dr Dante Saksono Sp PD PhD mengatakan, penggunaan pompa insulin dalam teknologi terkini dunia kedokteran, diharapkan menjadi solusi bagi penderita diabetes melitus.

"Pengembangan pompa insulin dalam bentuk portabel (mudah dibawa) baru tahun 1980, tapi perkembangan terkini ukurannya sudah sangat kecil kurang dari ukuran ponsel," katanya.

Pompa insulin menjadi terobosan setelah penggunaan insulin diberikan melalui suntik, oral, dan saluran nafas yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Dante mengatakan, di Indonesia sendiri hingga kini hampir 30 persen penderita diabetes masih menggunakan pena untuk memenuhi kebutuhan insulin pada tubuhnya.

Pompa insulin kini telah diproduksi oleh Kalbe Group melalui anak perusahaan PT Enseval Medika Prima yang bergerak dibidang alat kesehatan, dengan teknologi Sooil Co. Ltd Korea terkini.

Presiden Direktur Kalbe Group, Irawati Setiady mengatakan, alat praktis ini memungkinkan penggunaan insulin sesuai dengan kebutuhan.

Pompa insulin ini sendiri, lanjutnya, terdapat dua alat. Pertama, untuk memonitor kadar gula dalam darah. Kedua, satu alat pompa insulin yang memungkinkan penderita diabetes dapat menjalankan hidup secara normal.

Alat tersebut ditawarkan mulai dari harga Rp20 sampai Rp50 juta yang mampu beroperasi dalam jangka panjang. Saat ini tengah dijajaki agar dapat dibiayai dari lembaga asuransi atau paling tidak mendapat fasilitas cicilan dari bank.

Irawati mengatakan, harga sebesar itu dapat menjadi solusi bagi penderita diabetes agar terhindar dari komplikasi penyakit yang biayanya lebih mahal lagi.

General Manager Sooil, Co. Ltd, Ykee Choi mengatakan, produknya telah tersebar di negara-negara Eropa, Asia, Amerika, Timur Tengah dan Afrika Penjualan pompa insulin di Eropa mencapai 6.538, sedangkan di luar Eropa 93.422 atau total 100.060.

 

Sumber: beritasatu.com