Paria (momordica charantia) yang kita kenal dengan buah pare ternyata memiliki berbagai macam khasiat. Ternyata sejak zaman dahulu pare telah digunakan sebagai obat diabetes oleh orang india dan tabib tradisional cina. Para ahli pengobatan tersebut biasanya menumbuk daun atau buah pare kemudian diperas untuk kemudian diambil sarinya. Sari tersebutlah yang kemudian diminum atau dicampur dengan bahan lain yang juga berkhasiat mengobati diabetes. Ada juga yang menyeduh pare seperti daun teh sehingga lebih nyaman untuk dikonsumsi.
Karena maraknya penggunaan pare sebagai obat tradisional untuk melawan diabetes maka para ilmuwan tertarik untuk meneliti secara ilmiah. Salah satunya adalah penelitian di universitas Giessen, jerman, yang melakukan percobaan pada tikus pembawa gen diabetes. Hasilnya, dalam lima minggu, tikus yang diberi makan buah pare memiliki tingkat gula darah yang lebih rendah daripada kelompok kontrol. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa jus buah atau bubuk biji pare dapat menurunkan gula darah puasa dan meningkatkan toleransi glukosa.
Senyawa dalam pare yang berfungsi mengobati diabetes adalah charantin, vicine, peptida dan polipedtida-p. Kerja senyawa tersebut adalah dengan cara menstimulasi sel beta pankreas agar memproduksi insulin lebih banyak dan meningkatkan cadangan glikogen di hati. Senyawa lainnya yaitu momordicine dan momordicosides membantu mengurangi terjadinya resistensi insulin. Serat dan saponin yang terdapat dalam pare juga berperan penting dalam mencegah lonjakan glukosa darah setelah makan serta memperlambat pencernaan karbohidrat.
Mungkin uraian diatas bisa menginspirasi anda yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai buah pare atau tanaman berkhasiat lainnya. Pemanfaatan herbal sebagai pengobatan memang harus terus dikembangkan karena variasi vegetasi hutan alam Indonesia ini sangatlah besar sehingga kita harus memanfaatkannya sebijak dan secerdas mungkin.
Sumber: m.medicalera.com