Penyakit Diabetes Mellitus (DM) dapat disebabkan bukan hanya warisan genetik dari orang tua yang juga menderita diabetes, namun bisa juga karena pola hidup yang tidak sehat. Bagi penderita diabetes, sering buang air kecil dan lemas-lemas adalah hal biasa dan wajar. Namun jika dibiarkan, lambat laun hal itu dapat menganggu hidup penderita.
Menurut WHO (World Health Organization), diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan ketidakmampuan tubuh, dalam hal ini pankreas, untuk menghasilkan cukup insulin, atau ketidakefektifan tubuh dalam menggunakan insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (hiperglikemia).
Normalnya, pada orang sehat karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi glokosa yang didistribusikan ke seluruh sel tubuh untuk dijadikan energi dengan bantuan insulin. Pada penderita diabetes mellitus, glukosa sulit masuk ke dalam sel karena sedikit atau tidak adanya zat insulin dalam tubuh. Akibatnya kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi sehingga dapat memberikan efek samping yang bersifat merugikan.
Pakar ilmu kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr Yunani Setyandrian, seperti dikutip dari www.antaranews.com, menyatakan pada tahun 2000 jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia mencapai 8,4 juta orang dan setiap tahun jumlahnya terus bertambah.
Adanya peningkatan penderita diabetes mellitus disebabkan banyak faktor, terutama yang berhubungan dengan gaya hidup sehat, seperti diet yang tidak sehat, aktivitas fisik, penggunaan minuman beralkohol dan tembakau, dan obesitas, selain faktor keturunan.
Untuk mencegah semakin meningkatnya penderita diabetes mellitus, penderita diabetes diharuskan melakukan pola gizi seimbang. Penderita harus mewaspadai makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Pengaturan makanan tersebut diperlukan karena pada penderita diabetes terjadi defisiensi sekresi hormon insulin maupun defisiensi penyaluran glukosa atau zat gula.
Oleh karena itu, penderita diabetes sangat dianjurkan untuk mengganti makanan nasi dengan makanan jenis padi-padian maupun sereal yang mengandung serat tinggi serta menghindari makanan yang manis seperti dodol, sirup dan sebagainya.
Lalu makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita diabetes?
Pakar nutrisi dan diabetes menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi sehat, seperti serat, omega-3, kalsium, dan vitamin D. Serat merupakan salah satu komponen dalam makanan yang tidak bisa disepelekan. Selain memberikan efek kenyang, serat juga dapat menstabilkan kadar gula darah dan menurunkan kadar kolesterol.
Menurut hasil penelitian Dr Manisha Chandalia (dari Medical Center di Dallas, USA) yang ditulis pada “New England Journal of Medicine” pada 10 Mei 2000, bahwa penderita diabetes yang mengkonsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayuran dapat meningkatkan control atas gula darah mereka dan sekaigus menurunkan kebutuhan akan obat-obatan.
Jika menginginkan solusi praktis, komponen serat dapat dengan mudah ditemukan di pasaran melalui suplemen serat. Suplemen serat memiliki fungsi serupa dengan serat alami yang dikonsumsi langsung dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian atau roti whole wheat. Saat ini dipasaran sudah ada suplemen serat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alami, seperti Vegeta yang dapat memenuhi kebutuhan serat setiap hari.
Sumber: enesis.com
Benarkah Cukup Serat Mengurangi Ketergantungan Obat Diabetes?
- Details
- Category: Diabetes