[ Kembali ke KATALOG ]


CEREMAI BELANDA
Family MYRTACEAE
Deskripsi
Ceremai belanda berperawakan perdu atau pohon yang selalu hijau, tingginya mencapai 7 m, memiliki percabangan yang memencar, ramping dan kadang-kadang bengkok-bengkok. Daunnya berhadapan, berbentuk bundar telur sampai bentuk lanset, berukuran (2,5-6) cm x (1,5-3) cm, pangkalnya membulat atau agak berbentuk jantung, ujungnya tumpul atau lancip memendek, tak berbulu, berkilap, berbintik yang tembus cahaya; selagi muda daun itu berwarna coklat, setelah tua menjadi hijau tua, dalam cuaca dingin dan kering berubah menjadi merah. Bunganya harum, 1-4 kuntum bersatu pada ketiak daun, berwarna putih susu, diameternya kira-kira 1 cm; daun kelopaknya berbentuk tabung, berusuk 8, bercuping 4; daun mahkotanya berwarna putih, panjangnya 7-11 mm; benang sarinya 50-60 utas. Buahnya bertipe buah buni yang menggantung, berbentuk bulat gepeng, berdiameter 1-4 cm, berusuk 7-8, selagi muda berwarna kehijauan, dan berubah menjadi jingga selama berkembang dan setelah matang berwarna merah cerah sampai kehitam-hitaman; kulit buahnya tipis, daging buahnya berwarna merah-jingga, banyak mengandung sari buah, rasanya asam sampai manis, bergetah sedikit. Buah berbiji satu butir, atau 2-3 butir biji kecil, berbentuk pipih. Semainya tumbuh lambat. Pembungaan dan pembuahan dapat dimulai pada umur tanaman 2 tahun, jika keadaan pertumbuhannya balk, tetapi umumnya mulai berbunga pada umur 5-6 tahun; bunga muncul pada pucuk yang tumbuh serempak dalam musim sebelumnya atau pada bagian pangkal pucuk yang tumbuh pada musim itu. Buah berkembang dan menjadi matang dengan cepat, hanya 3 minggu setelah bunga mekar. Pembungaan dan pembuahan berlanjut pada kurun waktu yang berkepanjangan (6-8 minggu), dan bergantung kepada iklim pada tahun yang bersangkutan akan terjadi beberapa kali musim berbunga. Ada 2 varietas, yaitu varietas yang paling umum yang memiliki buah 'cerise' yang cerah dan berdaun berbintik-bintik merah, dan varietas yang berbuah buni berwarna merah tua sampai hitam, juga berdaun sama berbintik-bintik; varietas yang kedua ini jarang dijumpai, dan cenderung lebih manis rasanya, dan getahnya lebih sedikit. Kandungan Setiap 100 g bagian buah yang dapat dimakan mengandung: 85-90 g air, 0,8-1 g protein, 0,4-0,8 g lemak, 8-12 g karbohidrat, 0,3-0,6 g serat, 0,3-0,5 g abu, dan 20-30 mg vitamin C. Nilai energinya kira-kira 190 kJ/100 g. Kulit kayunya berisi 20-28% tanin. Daunnya menghasilkan minyak atsiri yang berisi sitronelal, geranil asetat, geraniol, sineol, terpinena, seskuiterpena, dan politerpena. Bijinya mengandung banyak resin, dan beracun.
Manfaat
Ceremai belanda ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang dapat dikonsumsi dalam keadaan segar atau diolah menjadi selai, jeli, manisan, atau acar. Di Brazil, sari buahnya difermentasi menjadi cuka atau anggur; kadang-kadang diolah menjadi minuman keras. Berkat warna buahnya yang cerah dan khas, ceri belanda seringkali ditanam sebagai tanaman hias. Pernah populer sebagai tanaman pagar, ceri belanda akan bercabang rapat jika dipangkas secara teratur. Daunnya yang ditumbuk akan mengeluarkan minyak yang rasanya sepat, digunakan sebagai pengusir serangga. Kulit batangnya kaya akan zat tanin, yang dimanfaatkan untuk menyamak kulit. Di Brazil dan Suriname, seduhan daunnya digunakan sebagai obat sakit perut, demam, dan pengeras jaringan tubuh. Di Jawa, buah ceremai belanda dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Syarat Tumbuh
Ceremai belanda agak toleran terhadap cuaca dingin, dan dapat tumbuh tanpa gangguan pada suhu beberapa derajat di bawah titik beku. Pertumbuhannya yang baik di lahan terbuka, dan hanya memerlukan curah hujan yang moderat. Juga dapat tahan terhadap musim kemarau panjang. Di Filipina, ceremai belanda dapat tumbuh sampai ketinggian 1000 m dpl., sedangkan di Guatemala sampai 1800 m dpl. Ceremai belanda dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dan tahan terhadap penggenangan yang sementara, tetapi tidak toleran terhadap garam.
Pedoman Budidaya
Umumnya ceremai belanda diperbanyak dengan benih. Benih dapat mempertahankan daya tumbuhnya selama 1 bulan; perkecambahan terjadi dalam 3-4 minggu. Dapat pula dilakukan perbanyakan dengan cangkokan atau sambungan. Bibit ditanam dengan jarak 3-1 m, atau ditanam dalam jajar pagar yang jaraknya 5 m x 1-2 m.
Pemeliharaan
Tanaman akan ada pada masa paling produktif jika dibiarkan tidak dipangkas selama beberapa tahun. Pembungaan didorong oleh penggunaan pupuk buatan, dan perkembangan buah bereaksi positif terhadap pengairan.
Hama dan Penyakit
Ceremai belanda akan memikat lalat buah, kutu perisai, dan ulat. Kadang-kadang penyakit seperti bercak daun, 'blight' benang, antraknosa, mati ranting, dan busuk akar sering menyerang juga.
Panen dan Pasca Panen
Buah hendaknya dipetik setelah matang betul, jika tidak demikian buah akan bergetah banyak. Pemetikan dapat dilakukan sekali atau dua kali sehari. Di India, rumpun-rumpun yang telah dipangkas menghasilkan 2,7-3,6 kg buah per pohon; hasil tertinggi dapat dicapai di Israel, yaitu 11 kg buah dari pohon yang tidak dipangkas.