Beberapa orang kadang mengalami kondisi tekanan darah tinggi yang resisten. Peneliti menuturkan bagi orang yang tekanan darah tingginya sudah tidak bisa dikendalikan oleh obat, maka penggunaan implan bisa menjanjikan.

Implan ini ditempatkan tepat di bawah tulang selangka melalui proses pembedahan, yang nantinya akan mengirimkan 4-6 volt sentakan listrik ke arteri karotis. Proses ini untuk menurunkan tekanan darah yang dikenal sebagai terapi aktivasi barorefleks.

"Saat ini kami melihat lebih banyak pasien dengan hipertensi resisten, dan obat yang tersedia tidak dapat memecahkan masalah bagi semua orang," ujar Dr John D Bisognano, profesor dari divisi kardiologi di University of Rochester, seperti dikutip dari HealthDay, Senin (1/8/2011).

Pada studi ini peneliti melibatkan 265 pasien yang memiliki tekanan darah sistolik (nomor teratas dalam pembacaan) tinggi yaitu rata-rata 179 mmHg. Serta melihat beberapa faktor seperti penurunan tekanan darah selama 6-12 bulan, keamanan operasi pemasangan alat, keamanan terapi aktivasi barorefleks dan keamanan alat itu sendiri.

Peneliti mendapatkan pada 6 bulan pertama sekitar 42 persen partisipan mendapatkan tekanan darah sistolik yang turun sampai 140 mmHg, serta ada penurunan dalam tingkat masalah yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi sebesar 40 persen.

"Setelah penggunaan alat selama 1 tahun, diketahui sekitar 52 persen pasien bisa mencapai tekanan darah yang ideal hingga 140 mmHg. Ini adalah alat yang menjanjikan," ujar Bisognano.

Hasil studi ini telah dipresentasikan pada pertemuan American College of Cardiology di New Orleans dan telah dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology.

Tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang ummnya tidak menimbulkan gejala kecuali ia sudah menyebabkan komplikasi ke bagian tubuh lain. Hal ini karena hipertensi bisa meningkatkan risiko jantung, penyakit ginjal dan stroke.

Tekanan darah dibilang normal jika nilainya 120/80 dan dikatakan tekanan darah tinggi jika nilainya lebih dari 140/90. Jika tekanannya diantara 120-140 untuk sistolik dan 80-90 untuk diastoliknya, maka disebut dengan prehipertensi. Orang yang prehipertensi ini harus hati-hati dan menjaga pola hidupnya agar tidak menimbulkan komplikasi.

Sumber: detikhealth.com