Buah naga atau dragon fruit merupakan buah asal negeri gajah putih Thailand yang belakangan mencuri hati banyak orang. Pasalnya, buah berkulit merah ini ternyata mengandung banyak khasiat bagi kesehatan. Namun, belum banyak petani yang membudidayakan buah unik ini. Pasalnya, investasi budidayanya juga tidak murah. "Paling tidak, untuk satu hektar lahan butuh biaya sampai Rp 150 juta," ujar Agus Rhoma, pengusaha bibit buah naga dari Malang, Jawa Timur. Walaupun begitu, menurut Agus, permintaan akan bibit buah naga lumayan moncer saban bulan. Terutama jenis Super Red. "Kalau buah naga jenis putih (warna daging buahnya-red), harganya murah," ujar pemuda 29 tahun ini. Melihat peluang bisnis ini, Agus yang saat ini masih tercatat sebagai karyawan salah satu perusahaan di Malang nekat membuka usaha pembibitan buah naga bernama Dragon Malang. Dengan luas lahan 2500 meter persegi. "Bibit berasal dari keturunan Thailand dengan teknik stek batang. Jadi 100% terjamin keasliannya," ujar Agus yang mengaku mendapatkan bibit tersebut di Mojokerto. Setiap bulan, minimal Agus mendapat pesanan 1.000 bibit buah naga Super Red. Harga jual per bibit ukuran 25 sentimeter (cm) adalah Rp 10.000. Dari harga tersebut Agus mengaku mendapat margin antara 60% sampai 70%. "Margin usaha ini besar karena Super Red sangat mudah dibudidayakan dan hama sedikit," lanjutnya.

 

Dari: kontan.co.id