Di Sumbawa Buah Naga Tumbuh Sumbur

Lirik lagu Koes Plus…..batu dan kayu jadi tanaman….ternyata nyaris terbukti sempurna di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Betapa tidak, buah naga, yang konon berasal dari Afrika Selatan kemudian tersebar di Vietnam, kini tumbuh subur di daerah lingkar tambang PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT). Tepatnya di sekitar area bekas Bandara Tropical, Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, kurang lebih satu kilometer ke arah selatan townsite, komplek perumahan karyawan PTNNT.

Buah naga yang biasa dijual di mall-mall dan dipercaya umum berkhasiat untuk pencernaan, mencegah kolesterol dan berbagai penyakit lainnya tumbuh subur dan sudah pernah di panen oleh pemilik perkebunan buah naga Yuni White.

Menurutnya buah naga sudah ditanam sejak dua tahun lalu diareal seluas 1 hektar lebih. “Kami sudah panen sekali, hasilnya sekitar 200 kilogram. Dalam satu kilogram ada dua buah, dan harga satu buah di pasar lokal mencapai Rp10ribu. Pohon ini mulai berbuah pada tahun ketiga atau keempat, dan bisa produktif sampai umur 20 tahun,” jelasnya.

Di perkebunan itu juga ditanam melon, kelengkeng, pepaya, dan anggur. Selain itu, ada juga tanaman lidah buaya yang dikembangkan oleh PTNNT untuk nantinya lebih banyak dipasarkan ke Bali.

Untuk pemasaran buah naga yang banyak dibutuhkan pada upacara keagamaan China, menurut Yuni, pihaknya siap menampung berapapun jumlahnya dari para petani lokal yang menanam buah naga untuk dipasarkan ke luar daerah.

Ibarat gayung bersambut, Malik Salim, Manager Senior Hubungan Eksternal PTNNT didampingi Manager Public Relation PTNNT Kasan Mulyono dan staf, juga sejumlah crew Pengembangan Masyarakat bersama-sama wartawan saat meninjau perkebunan buah naga.

"PTNNT siap untuk mendukung pengembangan buah naga bagi masyarakat di lingkar tambang bahkan PTNNT juga telah membuat demplot di wilayah Lawar, Sekongkang dengan menanam sebanyak 800 bibit buah naga pada areal sekitar 2 hektar." Jelas Malik

“Saya melihat tanah di Sumbawa Barat cocok untuk ditanam apapun, buktinya buah naga ini bisa tumbuh subur. Sekarang tinggal bagaimana kemauan dan keuletan masyarakat untuk benar-benar menekuni usahanya. Kami siap mendukung program-program untuk pengembangan ekonomi masyarakat,” kata Malik Salim.

Apa yang dikatakan Malik cukup beralasan. Sebab, berbagai program pengem bangan masyarakat telah diluncurkan PTNNT. Mulai dari pengembangan melon yang telah tumbuh subur dan menghasilkan; pengembangan sapi, kerbau, kambing, dan ayam arab yang sempat dinikmati hasilnya oleh masyarakat setempat; pengembangan ikan kerapu, lobster, rumput laut; pengembangan tanaman sayur mayor, dan lain sebagainya. Namun demikian, daerah lingkar tambang khususnya dan KSB umumnya hingga kini belum mampu menyediakan komoditi-komoditi tersebut untuk memenuhi kebutuhan sendiri, apalagi menjadi sentra komoditi-komoditi tersebut.

Informasi yang dikumpulkan media ini dari ahli pertanahan dan tanaman, rata-rata PH ( tingkat keasamaan tanah ) di wilayah Sumbawa khususnya lingkar tambang rata-rata 7 atau tingkat kesuburan tanah yang sangat bagus untuk ditanam jenis tanaman apapun.

Menyitir pernyataan Gubernur NTB, Zainul Majdi dalam suatu pertemuan bahwa, di dalam Al Qur’an banyak menyebut kebersamaan, silaturahim, dan hanya sedikit sekali menyebut individu. Artinya, semakin banyak orang yang terlibat pada suatu pekerjaan maka akan semakin mudah penyelesaiannya, dan akan kecil sekali kemungkinan tidak berhasil.

Oleh karena itu, untuk pengembangan masyarakat di lingkar tambang cukup tepat bila dikatakan tidak dapat dilakukan semata oleh PTNNT, tetapi harus ada kemauan dan ketekunan dari masyarakat sendiri, serta dukungan dari pemangku kepentingan di KSB bahkan NTB. (sn01)

Diambil dari: bekasinews.com