Buah Naga Semakin Digemari di Aceh

Prospek budidaya tanaman buah naga (dragon fruit), di Desa Alue Bu, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, tampaknya semakin menjanjikan. Ini, setidaknya, terlihat dari produksinya yang terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan konsumen yang menggemari buah yang mengandung banyak manfaat itu.

Anwar, Adnan dan Zulfikar, tiga petani buah naga, kepada Serambi, Senin (4/5) menyebutkan hingga menjelang panen kelima buah naga didesa dan lahannya seluas satu hektar itu, permintaan maupun order terhadap tanaman atau buah yang berasal dari negara Thailand tersebut terus meningkat terutama dari luar daerah. Akibatnya mereka merasa kewalahan dan harus menerima pesanan terutama untuk warga lokal.

Menurut ketiganya, buah naga yang dihasilkan dari daerah itu mempunyai tiga warna masing-masing putih, kuning, dan merah yang harganya mencapai Rp 35.000 hingga Rp 60.000 perkilogram. Sementara untuk bibit tanaman tersebut yang masih tersedia dalam polybag dijual seharga Rp 35.000 perbatang.

“Panen perdana buah naga kami ketika itu sebanyak 15 kilogram, panen kedua mencapai 37 kilogram, ketiga 45 kilogram, keempat 60 kilogram, dan panen kelima mencapai 75 kilogram. Bahkan, sampai saat ini, buah belum dipanen pun dan masih berada pada tanaman, sudah ada yang memesan,” ujar Zulfikar.

Tenggang masa tanam buah naga hingga bisa dipanen berkisar 10-12 bulan, dimana sampai saat ini mereka sudah menjalin kerjasama dan pelatihan yang diperuntukkan bagi siswa SMA di sana. Mereka berharap adanya perhatian pemerintah daerah untuk kesinambungan tanaman tersebut, mengingat keberadaannya yang masih langka di Aceh.(na)

Diambil dari:serambinews.com