Dihari kedua kunjungan Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Sumbawa ke Newmont, rombongan diajak berkunjung ke Kantor Yayasan Olat Perigi (YOP). Disini rombongan mendengar penjelasan program-program yang telah dan akan dilakukan oleh YOP dalam memberdayakan masyarakat setempat. Selanjutnya kami diajak melihat dari dekat masyarakat yang telah berhasil mengembangkan usaha perdagangannya yang mendapatkan bantuan modal dari Newmont melalui YOP.
Setelah itu kami pun diajak melihat kebun yang dikelola oleh kelompok tani hasil Binaan Yayasan Olat Perigi (YOP) Newmont. Di lahan seluas hamper satu hektar ini Petani binaan YOP mencoba membudidayakan Buah Naga (Dragon Fruit).Tanaman ini masuk dalam jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus, satu nama buah-buahan lagi yang kini hangat diperbincangkan dikalangan petani buah. Namanya mungkin masih kedengaran asing ditelinga masyarakast awam.
Sumbawanews berkesempatan untuk tahu lebih banyak mengenai Buah yang fenomenal ini. Selain penampilan buahnya yang eksotis, Buah Naga termasuk pendatang baru yang sangat popular karena khasiatnya sebagai obat.Memang belum ada penelitian khusus tentang kandungan bauah ini, namun melihat dari asalnya jenis kaktus, buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium dan karbohidrat Kandungan seratnya dipercaya mampu untuk menurunkan kolesterol
Bambang, seorang petani yang mendampingi kami menjelaskan tanaman kaktus ini sudah hampir berumur satu tahun. Ini artinya sebentar lagi petani akan segera memotong pucuknya untuk mengharapkan akan tumbuh dua atau tiga tunas baru yang nantinya akan memanjang dan menunduk ditopang oleh ban motor bekas yang dipasang.
Buah Naga (Dragon Fruit),Buahnya seperti Nanas, namun mempunyai duri yang halus. Setelah dagingnya dimakan, Kulitnya bias dijadikan bahan untuk pembuatan masker untuk menghaluskan kulit muka.Dari berbagai sumber, buah ini sebelumnya sekitar tahun 2001 hanya berada di Isrel, Australia dan Thailand, awalnya berasal dari berbagai jenis kaktus. Batangnya berbentuk segitiga, durinya pendek sekali dan tidak mencolok, sampai mereka dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar mulai senja, kalau kuncup bunga sudah sepanjang 30 cm. Bambang juga menjelaskan bahwa pohon naga ini sangat rentan dengan semut. bambang memperlihatkan daun pohon naga yang coklat dan rusak karena dikerubutin semut. Hal ini disebabkan karena lendir yang dihasilkan batangnya manis hingga dikerubutin semut.
Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannyapun akan pesat sekali. Dalam waktu 1 tahun, tanaman bisa mencapai ketinggian 3 meter lebih.Bambang menambahkan, harga per kilogram Buah naga di pasaran mencapai tigapuluh sampai empat puluh ribu rupiah. Untuk satu Kilo Gramnya bisa didapatkan dari 2 atau 3 buah naga ukuran sedang.
Orang biasanya memperbanyak tanaman dengan cara setek atau menyemai biji. Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40o C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 11- 17 bulan. Walaupun memiliki udara yang cukup sejuk, namun mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan modal untuk pertumbuhan buah naga merah.
Hinga Jam 12 Siang rombongan bergelut dengan buah naga, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Pantai Maluk untuk beristirahat dan Makan siang sambil menikmati keindahan pantai maluk. Menjelang sore, Kamipun segera berkemas untuk kembali pulang ke Sumbawa, tugas tugas lainya sudah menanti.(sn06)
Dari: sumbawanews.com